AS Kaji Bangun Pangkalan Militer Dekat Gaza Strip

Jerusalem / Washington — Pemerintah United States sedang mempertimbangkan pembangunan sebuah pangkalan militer skala besar di dekat perbatasan Gaza Strip, menurut laporan media internasional yang mengutip sumber resmi. Pangkalan ini dirancang untuk menampung hingga sekitar 10.000 personel dan mendukung upaya stabilisasi di wilayah itu setelah perang panjang antara Israel dan Hamas. TASS+2The Times of Israel+2

Laporan dari agensi Rusia TASS mengungkap bahwa Angkatan Laut AS (US Navy) telah meminta estimasi biaya kepada beberapa perusahaan untuk pembangunan fasilitas operasional militer yang “sementara dan mandiri” di dekat Gaza, dengan ruang kantor yang cukup besar dan dukungan logistik penuh selama 12 bulan. TASS
Sementara itu, media Israel seperti Ynet dan lainnya menyebut bahwa anggaran proyek diperkirakan mencapai sekitar US$500 juta, dan akan menjadi instalasi militer terbesar Amerika Serikat di wilayah Israel jika terealisasi. ynetglobal

Latar belakang dan konteks

Konflik di Gaza telah memasuki fase baru setelah gencatan senjata sementara ditandatangani pada 10 Oktober 2025, di bawah rencana 20‑poin yang dirancang oleh Amerika Serikat beserta mitra lainnya. TRT World Dalam kerangka itu, pembentukan kekuatan internasional untuk stabilisasi Gaza menjadi salah satu inti dari rencana tersebut. The Times of Israel+1
Pangkalan yang diusulkan akan berfungsi sebagai basis dukungan logistik, koordinasi internasional, dan operasional militer untuk mengawasi implementasi gencatan senjata serta mendukung aktivitas kemanusiaan di Gaza.

Implikasi strategis

Langkah ini akan menandai eskalasi signifikan dalam keterlibatan militer AS di Israel dan wilayah Gaza. Menurut sumber Israel yang dikutip media, “pendirian pangkalan Amerika di tanah Israel memperlihatkan betapa determinasi Washington untuk terlibat lebih dalam konflik ini.” Anadolu Ajansı+1
Untuk Israel, kehadiran pangkalan militer AS dalam skala besar di dekat Gaza bisa mengubah dinamika kontrol keamanan dan pengaruh atas wilayah perbatasan. Sementara bagi AS, pangkalan ini berpotensi memberikan kendali tambahan terhadap logistik, bantuan kemanusiaan, dan operasi stabilisasi tanpa langsung memasuki Gaza secara penuh.

Tantangan dan kritik

Meskipun proposal ini masih dalam tahap awal, sejumlah tantangan besar sudah terlihat:

  • Lokasi pasti pangkalan belum dipublikasikan, dan survei lokasi sedang berlangsung. ynetglobal

  • Reaksi dari negara‑negara regional seperti Mesir, Turki, maupun Palestina bisa menjadi hambatan diplomatik.

  • Kritik dari dalam negeri AS terhadap ekspansi pangkalan militer luar negeri terus muncul, terutama terkait biaya dan implikasi politik. ynetglobal

  • Ketergantungan pada stabilitas gencatan senjata dan partisipasi internasional muda membuat proyek rawan perubahan.

Apa selanjutnya?

Jika proyek disetujui secara resmi, pangkalan tersebut diperkirakan mulai konstruksi akhir 2025 atau awal 2026. Tim perencanaan akan menentukan lokasi pastinya dan memperhitungkan logistik, keamanan, serta hak atas wilayah. Sementara itu, pihak AS dan Israel belum memberikan komentar resmi terhadap laporan‑laporan media. Anadolu Ajansı+1

Kesimpulan

Rencana pembangunan pangkalan militer AS dekat Gaza menunjukkan satu titik perubahan dalam kebijakan keamanan kawasan Timur Tengah. Dengan kapasitas hingga 10.000 personel dan anggaran sekitar US$500 juta, ini bukan hanya soal militer tapi juga geopolitik, diplomasi, dan stabilisasi pasca konflik. Publik dan pengamat akan terus memantau apakah proyek ini akan menjadi kenyataan atau tetap sekadar wacana dalam spektrum keamanan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *